Jumlah Perokok Anak Meningkat, Menkes Minta Iklan Rokok Dihapus

  • Whatsapp
Ilustrasi

KanalBekasi.com – Kementerian Kesehatan telah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk memblokir iklan rokok di media internet. Permintaan pemblokiran tersebut disampaikan melalui surat dari Menteri Kesehatan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika tertanggal 10 Juni 2019 lalu.

Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menegaskan permintaan pemblokiran ini merupakan upaya untuk menurunkan prevalensi merokok pada masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Data mengenai tingkat prevalensi perokok anak dan remaja menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Korban Mal Praktek di Bekasi Mengadu ke Kemenkes hingga Ombudsman

”Riset Kesehatan Dasar 2018 menyatakan bahwa terjadi peningkatan prevalensi perokok anak dan remaja usia 10 18 tahun dari 7,2% di tahun 2013 menjadi 9,1% di tahun 2018,” kata Menkes, Senin (17/6)

Peningkatan prevalensi perokok anak dan remaja ini antara lain terjadi karena tingginya paparan iklan rokok di berbagai media, termasuk media internet (teknologi informasi). Penggunaan media internet yang demikian tinggi dalam masyarakat Indonesia, termasuk oleh anak dan remaja, telah dimanfaatkan oleh industri rokok untuk beriklan di media internet dalam tahun-tahun terakhir ini.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Stikom LSPR (2018), sebanyak 3 dari 4 remaja mengetahui iklan rokok di media online/daring. Dari riset tersebut juga dinyatakan bahwa iklan rokok banyak ditemui oleh remaja saat mereka mengakses internet, antara lain melalui youtube, berbagai situs, instragram, dan game online.

“Jadi iklan rokok di internet saya rasa cukup strategis jadi konsumsi anak-anak dan remaja,” imbuhnya

Nila Moeloek juga menegaskan bahwa permintaan pemblokiran iklan rokok di media internet ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan dengan Kemkominfo pada bulan April lalu. Pada saat itu Kemkominfo menyatakan bahwa pemblokiran iklan rokok dapat dilakukan oleh Kemkominfo berdasarkan permintaan dari Kementerian Kesehatan.

“Saya rasa kita punya kesepahaman yang sama dengan Kominfo dalam hal mendukung pembangunan kesehatan masyarakat,” pungkas Nila.(sgr)

Pos terkait