Polusi Udara Membahayakan Ibu Hamil, Begini Kata Dokter

  • Whatsapp
Ilustrasi bahayanya polusi bagi ibu hamil

KanalBekasi.com – Kualitas udara di kota padat seperti Bekasi dan Jakarta tidak dipungkiri tidak sehat akbibat telah terpapar polusi. Hal tersebut sebagai konsekuensi wilayah yang menjadi pusat industri, bisnis dan transportasi lintas Jawa yang memiliki mempunyai traffic tinggi.

Lantas bagaimana dampak polusi tersebut bagi ibu hamil dan sebesar apa dampaknya. Dokter umum di salah satu Rumah Sakit di Jakarta dr Kiki Dwimuljanti mengatakan secara khusus pada ibu hamil, polusi udara bisa berbahaya bagi plasenta yang menyediakan oksigen, darah, dan nutrisi bagi janin dalam kandungan.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Terburuk Sedunia, Kota Bekasi Berstatus Tidak Sehat

Semakin besar paparan polusi udara terhadap ibu hamil semakin tinggi juga risiko mengalami peradangan dalam rahim (intrauterine inflammation). Kondisi ini paling berbahaya jika terjadi di trimester pertama dan merupakan salah satu penyebab utama bayi mengalami kelahiran prematur dan asma,” kata Kiki, Sabtu (5/10)

Selain itu, kata Kiki, polusi udara dianggap sebagai salah satu penyebab bayi dengan berat badan kurang normal. Kondisi ini lebih banyak terjadi di kota-kota besar yang padat penduduk, dengan kualitas udara yang buruk.

Kelahiran prematur dapat terjadi karena banyak faktor. Salah satunya adalah paparan polusi udara. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa 18% kasus kelahiran prematur adalah dari polusi udara. Yang mengkhawatiran adalah bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami gangguan saraf dan kecacatan.

Kiki memaparkan dampak lain polusi bagi ibu hamil adalah resiko mengalami autisme dan asma. Selain itu, polusi udara dapat memperburuk kondisi asma pada ibu hamil yang memang sudah memiliki penyakit ini.

“Asma dapat menyebabkan janin kurang oksigen, lambat berkembang, serta lahir prematur selain itu, bahan pencemar udara yang masuk ke dalam plasenta juga dapat meningkatkan risiko janin mengalami asma di kemudian hari,” terang Kiki

Lebih lanjut, Kiki menjelaskan polusi udara memang tidak dapat 100% dihindari, terutama jika ibu hamil tinggal di kota besar. Namun perlu ditekankan polusi tidak hanya diluar ruangan, dirumah dan ruangan juga bisa terjadi solusi semisal asap rokok dan asap

Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa Bumil lakukan untuk mengurangi risiko terkena dampak buruk dari polusi udara, di antaranya menghindari asap rokok. Selain tidak merokok dan ibu hamil juga disarankan tidak berada di dekat orang yang merokok.

Cara lain mengantisipasi polusi udara, kata Kiki, dengan menggunakan alat pembersih udara (air purifier) yang dapat menyaring udara dari asap, bakteri, kuman, serta alergen. Alat ini efektif dalam menjaga kualitas udara dalam ruangan.

“Selain alat penjernih udara, ibu hamil juga bisa menempatkan tanaman di dalam rumah yang dapat memproduksi oksigen. Satu tanaman pada tiap 9 meter persegi rumah dapat membantu menjaga udara dalam rumah tetap sehat,” pungkas Kiki.(sgr)

Pos terkait