Bekasi Minta Ada Gerbang Tol di Burangkeng

  • Whatsapp
Tol Jakarta-Cikampek II

KanalBekasi.com – Proyek jalan tol Jakarta-Cikampek 2 sisi selatan bakal segera digarap. Proyek ini melintas dari wilayah kecamatan Jatiasih Kota Bekasi sampai dengan Sadang Purwakarta, Jawa Barat.

Dengan adanya proyek strategis Nasional ini, Pemerintah Kota Bekasi mengusulkan agar dibuat gerbang tol di sekitar Burangkeng yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bekasi. Alasannya, selain untuk memudahkan akses truk sampah DKI Jakarta menuju ke TPST Bantargebang, juga
untuk menopang pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang pada Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Erwin Gwinda mengatakan, usulan tersebut diajukan selagi Peraturan Daerah (perda) tentang Tata Ruang belum direvisi.

“Revisi Perda RDTR 2015-2035 menyesuaikan pembangunan proyek strategis nasional,” ujar Erwin, Kamis (23/8).

Erwin menjelaskan, usulan gerbang tol tersebut sudah disampaikan dalam beberapa kali kesempatan rapat bersama dengan pemerintah pusat maupun PT. Jasa Marga.

Dikatakannya, Proyek strategis nasional yang melintas di Kota Bekasi diantaranya pembangunan LRT, Tol Jakarta-Cikampek 2 elevated, dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Tak lama lagi, proyek jalan tol Jakarta-Cikampek 2 sisi selatan dari Jatiasih hingga Sadang.

“Tol Jakarta-Cikampek 2 selatan dari Jatiwarna menghubungkan tol JORR di Jatiasih mengarah ke selatan melintasi Bantargebang,” kata dia.

Adapun sesuai rencana, pintu tol bakal dibuka di sekitar perumahan Vida Bantargebang. Karena itu, pemerintah daerah mengusulkan ditambah lagi lebih ke selatan di sekitar Burangkeng.

“Truk sampah dari Jakarta bisa langsung ke TPST Bantargebang dengan akses dari tol JORR,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata, yang merespon positif usulan ada bukaan tol di sekitar Burangkeng perbatasan antara Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi tersebut.

Ariyanto juga menilai, akses pintu tol di Burangkeng memudahkan truk sampah DKI ke TPST Bantargebang, daripada melintas jalur arteri.

“Di jalur arteri, masyarakat banyak yang dirugikan, karena DKI sampai hari ini belum memenuhi kewajibannya terkait armada sampah menuju ke TPST Bantargebang,” jelas Ariyanto.

Menurut dia, masih banyak dump truk dipakai mengangkut sampah basah. Akibatnya air licit dari sampah berceceran ke jalan.

“Bau air licit itu sangat mengganggu,” ucapnya.

Sementara terkait progres pembangunan ruas jalan tol Jakarta – Cikampek 2 Selatan tersebut, Humas PT. Jasa Marga Tbk untuk pembangunan Tol , Iwan Abrianto mengatakan,
saat inu masih dalam proses penetapan lokasi lahan.

“Setelah penetapan lahan, baru proses pembebasan lahan, berikutnya baru pembangunan kontruksi,” jelas Iwan.(sgr)

Pos terkait