KanalBekasi.com – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah meninjau atap bangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) Pariwisata Bundaku di Jalan Anggur, Perumahan Wisma Asri, Bekasi Utara, yang ambruk sejak sepekan lalu. Kedatangan Inayatullah di SLB tipe C tersebut, merespon cepat laporan dari masyarakat.
Dia menjanjikan solusi bagi atap ruang kelas SLB yang ambruk tersebut, sehingga kegiatan proses belajar mengajar nantinya berjalan seperti semula.
“Ini bentuk dari komitmen penuh Pemerintah Kota Bekasi untuk cepat tanggap dan memberi perhatian. Datang langsung serta memberikan solusi. Kami sangat berkomitmen kepada pendidikan, termasuk pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus,” ungkap Inayatullah.
Inay mengaku prihatin melihat kondisi bangunan sekolah bagi anak berkebutuhan khusus yang dianggap sangat tidak layak.
“Kalau dilihat dari kondisi sarananya memang sangat tidak layak. Karena standar sarana dan prasarna sekolah itu ada diatur dalam regulasinya. Dan kini Pemerintah Kota Bekasi hadir untuk memberikan solusinya sehingga para peserta didiknya dalam mengeyam pendidikan merasa nyaman,” katanya.
Kedatangan Inay disambut oleh Ketua Yayasan Handani Anggraeni Puspasari dan guru serta anak didik SLB Pariwisata Bundaku.
Dalam perbincangan dengan Ketua Yayasan, Inay juga mempertanyakan soal izin operasional sekolah tersebut. Dan terungkap bahwa SLB C Pariwisata Bundaku belum mengantongi izin.
“Harus segera mungkin diurus perijinannya. Memang untuk Perijinan SLB merupakan wewenang provinsi. Tentu kita bantu agar bisa cepat prosesnya,” jelas Inay.
Baca Juga: Sekolah yang Tolak Anak Berkebutuhan Khusus Akan Dicabut Izinnya
Dia menegaskan bahwa, perijinan merupakan hal yang wajib ditempuh bagi setiap sekolah.
“Perijinan merupakan dasar dan wajib ditempuh. Untuk mengurus perijinan tidak di pungut biaya,” tegas Inayatullah.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah sekaligus Pemilik Yayasan Handani Anggraeni Puspasari mengaku akan menempuh semua prosedur perizinan yang sebelumnya pernah diurus.
“Saya siap menempuh prosedur perizinan kalau sudah mendapat perhatian seperti ini. Karena sebelumnya sudah pernah mengajukan dan dimintai banyak biaya, sehingga saya tidak sanggup. Setelah dapat penjelasan seperti ini, saya berani (mengajukan izin lagi),” tutupnya.(sgr)