Dinkes Minta Masyarakat Waspada TBC Ditengah Pandemi Covid-19

  • Whatsapp
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati

KanalBekasi.com – Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan Kota Bekasi terus melakukan sosialisasi Bebas Tuberkulosis kepada seluruh Lurah dan Kepala Puskesmas

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati memaparkan perkembangan Indonesia masuk urutan ke-3 kasus penyakit Tuberkulosis terbanyak di dunia dibawah negara India dan China, begitu juga di Provinsi Jawa Barat berada di posisi ke-3 dibawah Papua dan Banten. 

Bacaan Lainnya

Berangkat dari hal ini, Tanti selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi menilai perlu adanya gebrakan yang dilakukan oleh Pemerintah agar dapat juga memfokuskan perhatianya kepada penyebaran penyakit Tuberkulosis ditengah maraknya pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.

Baca Juga: Pasien TBC Mudah Terinfeksi Corona

Tanti mengatakan mengatakan  Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengeluarkan gagasan atau ide Inovasi Proyek Perubahan yang bertajuk “KEBAS TBC Dengan 5T” Kecamatan Bebas Tuberkulosis. 

Adapun 5T beserta jenis penemuan yang dimaksud adalah :

Penemuan Pasif dengan jejaring layanan TBC (Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat) oleh Tim DOTS 

T1. Tersedianya SK PPM TBC Tingkat Kecamatan  dan Kelurahan

T2. Tersedianya SK TIM DOTS di fasilitas pelayanan kesehatan 

T3. Tersedianya SK Protokol Kesehatan TBC

Penemuan Aktif berbasis keluarga dan masyarakat  (Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat)

T4. Tersedianya Kartu Kendali Follow Up pemeriksaan laboratorium pengobatan pasien TBC oleh kader TBC pendamping 

T5. Tersedianya Kartu Kendali minum obat pasien TBC oleh kader TBC pendamping

“Bukan suatu hal yang mudah menjalankan proyek perubahan untuk menekan angka penyebaran Tuberkulosis ditengah pandemi Covid-19 yang sedang mewabah di Kota Bekasi, akan banyak kendala yang dihadapi.” Ujar Tanti, Senin (12/10)

“Salah satu kendalanya adalah pembatasan terkait pertemuan secara langsung dengan adanya protokol kesehatan sehingga para kader dan tim yang mendampingi tidak dapat seterusnya melakukan kunjungan langsung namun bisa melalui virtual. Bukan hanya itu saja, kita tahu dari segi pendanaan, tenaga dan perhatian semua masih terkonsentrasi kepada kasus pandemi Covid-19,” tandasnya.

Namun dibalik kendala-kendala yang dihadapi,  pemerintah optimis dengan adanya program ini dapat menekan kasus Tuberkulosis yang ada di Kota Bekasi.

“Dalam hal ini kami Pemerintah Kota Bekasi berharap adanya efek jangka panjang dari program inovasi proyek perubahan KEBAS TBC dengan 5T agar terciptanya Kota Bekasi bebas dari Tuberkulosis, atau minimalnya perkecamatan sudah dapat mengurangi kasus-kasus TBC dan tidak menularkan.” Tegasnya. (hms/adv)

 

Pos terkait