DPKB Terima Aduan Warga Dugaan Manipulasi Titik Koordinat di SMAN 2 Kota Bekasi

  • Whatsapp
Laporan masyarakat dugaan manipulasi jarak zonasi PPDB SMA 2 Kota Bekasi

KanalBekasi.com – Dewan Pendidikan Kota Bekasi menerima pengaduan masyarakat terkait dugaan manipulasi titik koordinat jalu zonasi pada pelaksanaan PPDB SMA/SMK.

Ketua Bidang SMA/SMK Dewan Pendidikan Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata menyampaikan bahwa pengaduan yang diterima DP Kota Bekasi, yakni soal titik koordinat yang berubah pada saat pelaksanaan PPDB jalur zonasi di SMAN 2 Kota Bekasi, Jalan Tangkuban Perahu, Perumnas II, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan.

Bacaan Lainnya

“Ia benar, kami menerima pengaduan masyarakat, adanya titik koordinat yang berubah atau bergeser pada saat pelakasanaan PPDB online SMA/SMK jalulr zonasi di SMAN 2 Kota Bekasi,” kata Ariyanto Hendrata, usai menerima pengaduan warga di Kantor Dewan Pendikata dikan Kota Bekasi, Jalan Mangga Raya, Perumnas I Bekasi, Sabtu (8/7/2023).

Ariyanto menuturkan, sebelumnya titik koordinat salah satu peserta yang lolos jalur zonasi jarak rumahnya jauh dari SMAN 2. Namun, ketika penutupan jalur zonasi, Kamis (5/7/2023) lalu, diterima dan jarak rumahnya menjadi lebih dekat dengan SMAN 2 Kota Bekasi.

Karena itu, lanjut Ariyanto, pihaknya akan meminta klarifikasi dari pihak Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah III dan pihak SMAN 2 Kota Bekasi, terkait dugaan manipulasi titik koordinat pada pendaftaran tahap ke dua jalur zonasi PPDB SMA/SMK tersebut.

“Kami minta klarifikasi dari KCD Wilayah III dan pihak SMAN 2 Kota Bekasi, terkait laporan yang disampaikan oleh masyarakat soal dugaaan manipulasi titik koordinat di SMAN 2 Kota Bekasi,” ujar Ariyanto.

Ariyanto menambahkan, jika benar telah terjadi praktik dugaan manipulasi titik koordinat di SMAN 2 Kota Bekasi, maka pihak KCD Wilayah II dan pihak sekolah harus bertanggung jawab. Karena, banyak calon peserta yang jarak rumahnya dekat lingkungan SMAN 2 Kota Bekasi, bakal terampas haknya.

“Kalau memang benar terjadi manipulasi titik korrdinat atau jarak, maka kemungkinan akan banyak calon peserta yang rumahnya dekat dengan sekolah SMAN 2 tidak bisa diterima,” tandas Ariyanto.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Wilayah III Dinas Pendidikan Jawa Barat, H. I Made Supriatna, ketika dihubungi melalui pesan WhatApps tidak merespon. (sgr)

Pos terkait