PAUD Masuk Skema Wajib Belajar 13 Tahun

  • Whatsapp

KanalBekasi.com – Anggota Komisi X DPR RI Nuroji mengingatkan agar kualitas pendidikan di Indonesia perlu dimaksimalkan. Ia mendorong wajib belajar hingga 13 tahun dengan memasukan Pendidikan Usia Dini (PAUD) di dalamnya. Hal tersebut disampaikan olehnya saat membuka Workshop Pendidikan Kemendikbudristek di Kota Bekasi, Kamis (21/9).

Menurutnya, pendidikan usia dini dibutuhkan guna menyongsong visi Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang.

Bacaan Lainnya

Dijelaskan olehnya, visi Indonesia Emas hanya bisa dicapai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Oleh karena itu, SDM unggul harus disiapkan sejak usia dini.

“Namun sebelum masuk menjadi wajib belajar, terlebih dahulu diseragamkan. Mengingat saat ini beragam sekali jenis pendidikan usia dini,” kata dia.

Beragamnya jenis pendidikan usia dini dikarenakan saat ini pendidikan usia dini tumbuh secara mandiri digerakkan oleh masyarakat.

Nuroji juga menyoroti pemerataan kuantitas dan kualitas pendidikan di Indonesia. Pasalnya, ia menyayangkan postur anggaran pendidikan dalam APBN 2023 belum memberikan perubahan yang signifikan bagi generasi bangsa Indonesia.

“Ada yang dikelola serius dan profesional. Ada juga yang ala kadarnya. Nanti kalau sudah masuk wajib belajar maka akan ada standarnya. Dan tentu akan ada anggaran dari pemerintah,” terang dia.

Kembali soal pendidikan usia dini, ia menyebutkan berdasarkan data, baru 40 persen saja anak-anak di Indonesia mengenyam pendidikan usia dini.

“Harapannya tentu bisa meningkat anak-anak yang mengenyam pendidikan usia dini,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga nantinya mendorong agar gizi dari peserta didik diperhatikan ke depannya dengan program pemberian susu kepada peserta didik.

“Gizi juga berpengaruh penting bagi peserta didik agar mereka belajar dengan baik,” kata dia.

Pihaknya juga menegaskan, bahwa pendidikan begitu penting. Sebab jika ingin menghancurkan sebuah bangsa, cukup hancurkan pendidikannya.

“Mau menghancurkan sebuah bangsa gampang, hancurkan pendidikannya. Maka akan hancur bangsa itu,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, Workshop Pendidikan tersebut dihelat oleh Dirjen Pendidikan Usia Dini, Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia. (red)

Pos terkait