DAS Citarum Tercemar Limbah Paracetamol

Catatan BRIN Citarum tercemar limbah paracetamol

KanalBekasi.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan pengusutan dugaan pencemaran sungai DAS Citarum Hulu oleh obat paracetamol hingga amoxilin. Temuan itu sendiri berdasarkan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengatakan telah melakukan kajian terhadap hasil penelitian dari BRIN ini. Hasil riset BRIN ini sudah ditindaklanjuti bersama beberapa instansi terkait yang turut menangani persoalan

Bacaan Lainnya

“Masih teliti lagi bersama Satgas Citarum Harum, BBWS, dan DLH untuk dicek lagi di dari mana, sebelah mana,” kata Bey, Sabtu (13/7)

Ia mengatakan terbuka terhadap hasil temuan pihak manapun terkait temuan pencemaran DAS Citarum. Ia akan tetap memberikan sanksi tegas terhadap oknum perusahaan atau perseorangan yang melakukan pencemaran di wilayah Sungai Citarum. Adapun sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan yang turut diberikan sanksi karena mencemari Sungai Citarum.

“(Jika ditemukan pihak yang mencemari) pasti akan kami tindak,” kata dia

Sebelumnya BRIN menyebut Sungai Citarum terkontaminasi bahan aktif obat atau APIs. Penelitian dilakukan dengan konsentrasi bahan aktif obat yang diminum warga di daerah DAS Citarum Hulu, frekuensi obat, jumlah yang dikonsumsi, dan berapa lama masa sakit warga dalam setahun.

Hasilnya, didapat jika penggunaan antibiotik di DAS Citarum Hulu ternyata relatif besar, dengan penggunaan paracetamol di posisi tertinggi dengan jumlah 460 ton per tahun dan amoxilin 335 ton per tahun.

Peneliti BRIN juga mengestimasi seberapa banyak dari rata-rata penggunaan itu, dengan ekstrapolasi terhadap jumlah penduduk di suatu DAS.

“Hasilnya untuk bahan kimia aktif dapat dilihat bahwa ternyata paracetamol dan amoxilin menjadi APIs dengan penggunaan paling besar di DAS Citarum Hulu,” ujar Peneliti Kelompok Riset Ekotoksikologi Perairan Darat, Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN Rosetyati Retno Utami.

Rosetyati menjelaskan sumber-sumber kontaminasi bahan aktif obat yang mungkin masuk ke dalam Sungai Citarum bisa teridentifikasi dari banyak hal. Di antaranya mulai dari kegiatan peternakan yang dinilai banyak menggunakan obat-obatan dan hormon untuk meningkatkan hasil peternakan, penggunaan obat rumah tangga dan industri, serta sistem pengelolaan limbah obat di rumah sakit yang mungkin terdapat kebocoran, sehingga mengakibatkan masuknya obat ke ekosistem akuatik. (sgr)

 

Pos terkait