Eka Hospital Gelar Edukasi Tuberkulosis Paru, Deteksi Dini dan Penanganannya

  • Whatsapp

KanalBekasi.com – Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang terutama menyerang paru. Penyakit ini menular lewat udara (airborne disease), sehingga risiko penularannya cukup tinggi. Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, terutama di daerah padat penduduk. Mengetahui gejala TB paru sejak dini sangat penting untuk mencegah penularan dan memulai pengobatan sesegera mungkin.

Dokter Spesialis Paru & Pernapasan Eka Hospital Bekasi Dr. Buti Ariani Arnur, SpP mengatakan Tuberkulosis paru adalah infeksi paru yang penularannya terjadi melalui partikel yang dapat terbawa melalui udara yang disebut dengan droplet nuclei, saat penderita batuk atau bersin. Orang dengan daya tahan tubuh rendah, lebih berisiko menjadi sakit TB.

Bacaan Lainnya

“Orang dengan daya tahan tubuh rendah, lebih berisiko menjadi sakit TB. Namun tuberkulosis dapat sembuh bila diobati dengan benar, namun penundaan diagnosis dan pengobatan bisa menyebabkan komplikasi serius dan penularan lebih lanjut,” katanya, Kamis (31/10)

Dokter Buti Ariani Arnur mengatakan gejala TB Paru yang Perlu Diwaspadai diantaranya Batuk Berkepanjangan, Penurunan Berat Badan, Demam yang Berkepanjangan, Keringat Malam, Kelelahan yang Terus-menerus. Namun menurutnya semakin cepat TB paru terdiagnosis, semakin cepat pula pengobatan yang bisa diberikan.

“Tuberkulosis paru yang tidak segera ditangani bisa menyebar ke organ lain seperti tulang, otak, dan ginjal, menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Selain itu, orang yang tidak menyadari dirinya mengidap TB dapat menyebarkan kuman ini kepada orang-orang di sekitarnya,” tuturnya

Dokter Buti menjelaskan sejumlah Langkah pencegahan dapat dilakukan untuk meminimalisir penyakit TB ini diantaranya Vaksinasi BCG untuk Bayi, menjaga kebersihan rumah dan ventilasi untuk mencegah penyebaran bakteri TB. Menhindari ruang tertutup tanpa sirkulasi udara yang memadai, terutama di lingkungan padat, me;akukan Screening Rutin untuk Keluarga dengan Riwayat TB.

“Hanya saja pemberian vaksin bukan berarti tidak akan sama sekali terkena TB, namun vaksin hanya meringankan gejalanya saja,’ imbuhnya

Selain pengobatan yang konsisten, Pengobatan TB paru tanpa komplikasi dan komorbid umumnya berlangsung selama 6 bulan. Sangat penting bagi pasien untuk menjalani pengobatan hingga tuntas meskipun gejalanya telah membaik.

Pekan Perawatan Sistem Pernapasan menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai penyakit pernapasan, termasuk TB paru. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang dapat disembuhkan, tetapi membutuhkan pengobatan dan kedisiplinan yang tinggi. Deteksi dini adalah kunci untuk mengurangi penyebaran dan dampak penyakit ini. Jika Anda mengalami gejala TB paru, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis. (red)

 

 

 

,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait