BPJS Aktif Jadi Syarat Wajib Program Skrining Kesehatan

  • Whatsapp
Ilustrasi: Kartu BPJS

KanalBekasi.com – Kementerian Kesehatan mengingatkan pentingnya kepesertaan aktif BPJS Kesehatan sebagai syarat mengikuti skrining kesehatan gratis yang akan dilaksanakan pada hari ulang tahun.

Tujuannya untuk mengantisipasi dan menindaklanjuti hasil skrining. Misalnya bila peserta perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih lanjut.

Bacaan Lainnya

“Selain itu, kita ingin meningkatkan partisipasi masyarakat agar patuh dan mengikuti program BPJS,” ujar Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan, Azhar Jaya, Rabu (15/1).

Kepesertaan aktif BPJS Kesehatan juga menjadi syarat penting dalam kelancaran proses skrining kesehatan. Sebelumnya, Ketua Tim Kerja Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes, Rima Damayanti mengungkapkan, bagi masyarakat yang mengalami kendala dalam aktivasi kepesertaan BPJS Kesehatan, Kemenkes memberikan tenggat waktu selama 30 hari sejak tanggal lahir untuk reaktivasi atau pendaftaran BPJS Kesehatan.

“Notifikasi pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) akan kami kirim via WhatsApp H-30 agar masyarakat yang tidak punya BPJS Kesehatan atau tidak aktif bisa mendaftarkan dulu,” katanya.

Selain itu, Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile guna memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan yang akan tersedia pada Februari mendatang.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Widyawati menjelaskan, pada Jumat (10/1) jubatan aplikasi ini harus diunduh agar data diri pengguna dapat dilengkapi.

“Data ini akan digunakan sebagai dasar dalam penjadwalan pemeriksaan kesehatan. Setelah proses ini selesai, pengguna hanya perlu menunggu notifikasi atau pemberitahuan terkait waktu dan lokasi pemeriksaan dari aplikasi tersebut,” jelas Widyawati.

Bagi anggota keluarga, termasuk anak-anak atau lansia yang tidak memiliki gawai pintar, mereka dapat ditambahkan sebagai profil tertaut di akun SATUSEHAT Mobile milik anggota keluarga lain.

Fitur ini memungkinkan seluruh anggota keluarga, tanpa terkecuali, untuk tetap mengakses program kesehatan gratis. Program ini, yang akan dilaksanakan secara bertahap, ditargetkan dapat menjangkau 60 juta orang pada 2025 melalui puskesmas.

Pihak Kemenkes berharap, dalam lima tahun ke depan, program skrining kesehatan gratis ini dapat melayani 200 juta warga Indonesia sebagai bagian dari transformasi layanan kesehatan di tanah air. (red)

 

Pos terkait