Walikota Keluarkan Surat Edaran Pelaksanaan Ramadhan dan Iedul Fitri

  • Whatsapp
Walikota Bekasi Rahmat Effendi saat memberikan sambutan pada deklarasi “Membumikan Pancasil”

KanalBekasi.com – Walikota Bekasi Rahmat Effendi  mengeluarkan surat edaran bernomor 451.13/2741/SETDA.Kessos. Surat ini berisi panduan ibadah puasa selama bulan suci ramadan dan hari raya idulfitri tahun 2020 ditengah wabah Covid-19.

Surat tersebut diterbitkan Kamis (23/4) menyusul adanya Maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi bernomor 015/MUI-BKS/IV/2020. Ada beberapa catatan penting panduan yang dapat di jalankan umat muslim di Kota Bekasi selama menejalankan puasa dan idulfitri.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Polisi Catat 250 Pelanggaran Sejak Penerapan PSBB di Kota Bekasi

Pertama Umat Islam diwajibkan menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan dengan baik berdasarkan ketentuan yang berlaku menurut syariat islam. Sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu atau keluarga inti tidak perlu sahur on the road.

Salat Tarawih dilakukan secara individual atau berjamaah bersama keluarga inti di rumah. Tilawah atau Tadarus Al-Qur’an dilakukan di rumah masing-masing berdasarkan perintah Rasulullah SAW untuk menyinari rumah dengan membaca Al-Qur’an.

Buka puasa bersama baik dilaksanakan di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid maupun mushalla ditiadakan. Peringatan Nuzulul Qur’an dalam bentuk Tabligh dengan menghadirkan penceramah dan massa dalam jumlah besar, baik di lembaga pemerintahan, lembaga swasta, masjid maupun mushalla di tiadakan.

Tidak melakukan I’tikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadhan di Masjid maupun Mushalla. Pelaksanaan Salat Idul Fitri yang biasanya dilaksanakan secara berjamaah, baik di masjid atau di lapangan di tiadakan, menunggu diterbitkannya Fatwa MUI menjelang waktunya.

Tidak melakukan kegiatan tarawih keliling, takbiran Keliling,kegiatan takbiran cukup dilakukan di Masjid/Mushalla dengan menggunakan pengeras suara.Pesantren Ramadhan kecuali melalui media elektronik.

Silaturrahim atau Halal Bihalal yang biasanya dilaksanakan ketika hari raya idulfitri bisa dilakukan melalui media sosial dan video Call/Tele Conference. Pengumpulan Zakat Fitrah dan/atau ZIS (Zakat, Infak dan Shadaqah).

Menghimbau kepada segenap umat muslim agar membayarkan zakat hartanya segera sebelum puasa Ramadhan sehingga bisa terdistribusi

kepada Mustahiq lebih cepat.Bagi Organisasi Pengelola zakat untuk sebisa mungkin meminimalisir pengumpulan zakat melalui kontak fisik tatap muka secara langsung dan membuka gerai di tempat keramaian. Hal tersebut diganti menjadi sosialisasi pembayaran zakat melalui layanan jemput zakat dan transfer layanan perbankan dengan meminimalkan kontak fisik kontak fisik langsung, seperti berjabat tangan ketika melakukan penyerahan zakat.

Organisasi Pengelola Zakat berkomunikasi melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan Panitia Pengumpul Zakat yang berada di lingkungan Masjid, Mushalla, dan pengumpulan zakat lainnya yang berada di lingkungan masyarkat untuk menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan alat pembesih sekali pakai (Tissue) di lingkungan sekitar.

Memastikan satuan pada Organisasi Pengelola Zakat, lingkungan Masjid, Mushalla dan tempat lainnya untuk melakukan pembersihan ruangan dan lingkungan penerimaan zakat secara rutin, khususnya handel pintu, saklar lampu, Komputer, papan ketik (keyboard), alat pencatatan, tempat penyimpanan dan fasilitas lain yang sering digunakan oleh tangan. Perintahkan petugas yang terampil menjalankan tugas pembersihan dengan alat/bahan sesuai standar kesehatan.

Penyaluran Zakat Fitrah dan/atau ZIS (Zakat, Infak dan Shadaqah). kat (UPZ) dPanitiaPengumpul Zakat Fitrah dan/atau yang berada di lingkungan Masjid, Mushalla dan tempat pengumpulan zakat lainnya yang berada di lingkungan masyarakat menghindari penyaluran zakat fitrah kepada Mustahiq melalui penukaran kupon dan mengadakan pengumpulano rang, dengan memberikan secara langsung kepada mustahiq.

Organisasi PengelolaMuakat (UPZ) dan Panitia Pengumpul Zakat Fitrah dan/atau yang berada di lingkungan Masjid, Mushalla dan tempat pengumpulan zakat lainnya yang berada di lingkungan masyarakat untuk pro aktif dalam melakukan pendataan Mustahiq dengan berkoordinasi kepada tokoh masyarakat maupunk etua RT dan RW setempat;

Petugas yang melakukan penyaluran Zakat Fitrah dan /atau ZIS agar dilengkapi dengan alat kesehatan seperti masker, sarung tangan dan alat pembersih sekali pakai (tissue). Dalam menjalankan Ibadah Ramadhan dan Syawal, seyogianya masaing- masing pihak turut mendorong, menciptakan dan menjaga kondisifitas kehidupan keberagamaan dengan tetap mengedepankan Ukhuwah Islamiyah Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Basyariyah.

Senantiasa memperhatikan instruksi Pemerintah Pusat dan Daerah setempat terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.Semua panduan diatas dapat diabaikan bila pada saatnya telah diterbitkannya pernyataan resmi Pemerintah Pusat, untuk seluruh wilayah negeri, atau Pemerintah Daerah untuk daerahnya masing-masing, yang menyatakan keadaan telah aman dari Covid-19.

“Surat edaran ini dimaksud untuk memberikan panduan beribadah yang sejalan dengan syariat islam sekaligus mencegah, mengurangi penyebaran (Covid-19), dan melindungi aparatur serta masyarakat muslim di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi,” kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.(hms/adv)

 

Pos terkait