KanalBekasi.com – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah hampir pasti bersentuhan dengan gula. Gula hampir ada diseluruh jenis makanan misal roti, kue tradisional dan makanan-makanan berkuah pun sudah pasti dibumbui gula. Lantas bagaimana batasannya agar gula yang kita konsumsi masih dalam Batasan aman.
Kasubdit Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Kemenkes RI, dr.Lily Banonah Rivai, MEpid, mengatakan, dalam kehidupan sehari-hari, manusia tak dapat lepas dari mengonsumsi sumber makanan yang mengandung gula, garam dan lemak (GGL).
“Tentu saja agar terhindar dari berbagai penyakit tidak menular (PTM) yang justru saat ini menjadi penyebab kematian cukup tinggi di Indonesia. Bahkan penderitanya dari tahun ke tahun semakin muda saja,” ujar Lily, Rabu, (5/6)
Mengonsumsi GGL sesuai batas, berguna untuk menjaga jantung dan organ tubuh lain tetap berfungsi baik dan sehat. Adapun anjuran batas konsumsi GGL yang disarankan oleh Kemenkes RI, untuk usia anak-anak (balita) hingga dewasa, yakni:
– Gula per orang per hari 50 gram (4 sendok makan)
– Garam per orang per hari 2.000 miligram natrium/sodium atau 5 gram (1 sendok teh)
– Lemak per orang per hari 67 gram (5 sendok makan)
“Mengonsumsi gula berlebih dapat berisiko menyebabkan obesitas, sehingga menyebabkan adanya penumpukan lemak etopik di dalam otot. Hal ini kemudian menyebabkan adanya resistensi insulin. Inilah yang kemudian menyebabkan Diabetes Melitus Tipe 2,” terang Lily.
Dan bila mengonsumsi garam berlebih, imbuh Lily, akan menyebabkan kadar Natrium dalam darah meningkat. “Dampaknya, ginjal tidak mampu mengeluarkan racun dalam tubuh. Sementara Natrium bersifat menarik dan mengikat air, sehingga volume cairan tubuh akan meningkat.”
Efek buruk dari mengonsumsi garam berlebih, kata Lily, volume darah akan naik, sehingga jantung akan bekerja lebih keras. Hal ni menyebabkan hipertensi dan otot jantung menebal.
“Akibatnya, akan mengalami gangguan irama jantung, pompa jantung melemah, dan berakhir pada gagal jantung. Atau mengalami bekuan darah hingga terjadi peyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah, dan inilah yang akan menyebabkan serangan jantung.”
Selanjutnya, mengonsumsi lemak berlebih akan menyebabkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah meningkat. Dampaknya, akan semakin banyak lemak dari hati diangkut ke jaringan tepi (perifer) tubuh.
“Jika lemak ini terserap terus-menerus oleh tubuh, akan menyebabkan obesitas. Lebih jauh, jaringan perifer akan mengalami keterbatasan dalam menyerap lemak, sehingga akan tersisa banyak lemak di dalam darah.”
Lemak yang tersisa dalam darah ini, imbuh Lily, dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah, sehingga timbul ketak (plak), yang kemudian menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
“Bahayanya, dapat menyebabkan gagal jantung atau serangan jantung,” tandas Lily.
Dengan berkembangnya kemajuan teknologi pangan instan di dunia membuat banyak bermunculan produk-produk makanan yang seringkali jauh dari sehat karena beberapa produk makanan kini kadang tidak lagi memperhatikan dampak kesehatan bagi orang yang mengkonsumsinya dengan kandungan tinggi gula, tinggi lemak serta tinggi garam membuat makanan tersebut menjadi makanan yang tidak sehat untuk dikonsumsi.
Pola makan tidak sehat seperti ini jika dilakukan dalam jangka waktu panjang maka akan berdampak bagi kesehatan tubuh seperti meningkatnya kasus kegemukan serta penyakit degeneratif, seperti survei kesehatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan di Indonesia terbukti bahwa adanya peningkatan tingkat konsumsi garam, gula dan juga lemak yang berlebihan di masyarakat perkotaan setiap tahunnya karena pengaruh makanan yang dikonsumsinya.
Berdasarkan riset kesehatan tahun 2009 hingga 2013 di Indonesia didapat data bahwa masyarakat Indonesia mengkonsumsi garam berlebih naik dari 24,5 persen menjadi 26,2 persen sedangkan untuk masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi lemak berlebih naik dari 12,8 persen menjadi 40,7 persen sehingga kenaikan persentasi dalam mengkonsumsi makanan yang tidak sehat pun menjadi meningkat dan ini perlu diwaspadai karena berkaitan erat juga dengan meningkatnya pasien yang terkena penyakit akibat dari mengkonsumsi garam, gula dan juga lemak yang berlebihan.
Dapat diambil suatu contoh sederhana bilamana seseorang mengkonsumsi minuman bersoda yang di dalamnya terkandung kandungan gula sebanyak 2,5 sendok makan dan juga jika ditambah sepotong kue donat yang ditaburi coklat mengandung gula sebanyak 1,5 sendok makan maka dua jenis makanan dan minuman ini sudah memenuhi batas maksimum seseorang dalam konsumsi gula perharinya yaitu sekita 4 sendok makan atau sekitar 50 gram tapi tentunya dalam sehari kita akan mengkonsumsi makanan lainnya sehingga melebihi batas maksimal yang sudah disarankan dan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan untuk jangka panjang.
Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui berapa sih batasan seseorang dalam mengkonsumsi garam, gula dan juga lemak dalam sehari?
Kementerian Kesehatan RI memberikan daftar yang disarankan untuk seseorang mengkonsumsi ke 3 makanan tersebut perharinya yaitu:
( Untuk mempermudah dalam mengingat bisa digunakan rumus G4 G1 L5 )
Gula – 50 gram ( 4 sendok makan ) per hari
Gula memang diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi tapi jika kita berlebihan dalam mengkonsumsinya maka akan mengganggu kesehatan seperti menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2, kita bisa menggantikan konsumsi gula dengan mengkonsumsi buah-buahan segar yang tentunya lebih sehat bagi tubuh dibandingkan dengan mengkonsumsi gula langsung.
Garam – 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam ( 1 sendok teh )
Garam juga dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatur kandungan air didalam tubuh namun yang dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil saja jika dikonsumsi berlebihan akan mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan seperti hipertensi sampai stroke, perlu kita ketahui juga ternyata dalam 1 sendok makan kecap mengandung garam sebanyak 1/4 sendok teh dan untuk 1 bungkus mie instan mengandung garam sebanyak 3/4 sendok teh
Lemak – 67 gram ( 5 sendok makan minyak )
Lemak diperlukan oleh tubuh sebagai cadangan energi, lemak selain terdapat dalam daging juga bisa ditemui dalam makanan yang digoreng, susu dan lain-lain, kita ambil contoh 1 potong ayam goreng tepung ternyata mengandung minyak sebanyak 2 sendok makan jadi sebaiknya kita membatasi dalam mengkonsumsi makanan yang digoreng dan makanan berlemak lainnya karena jika berlebihan akan beresiko menimbulkan penyakit seperti penyakit jantung sampai kanker.(red)